Sabtu, 24 November 2012

Puisi dari Orang Tua


Hey !! maap nih sebelumnya karna jarang ngepost lagi hehe, lagi sibuk sekolah nih soalnya, udah kelas XII SMA gak boleh santai-santai lagi.

Oh yah aku punya puisi bagus nih. Kalau puisi buat ORANG TUA kan udah banyak beredar di mana-mana nah kalau yang satu ini puisi ORANG TUA buat anaknya, beda dari yang lain bukan?, puisi ini bukan aku yang buat sih aku dapet dari jejaring sosial facebook tapi aku lupa nama accountnya.

Udah langsung ajadeh yah CHECK THIS OUT!!


Anakku. Suatu ketika aku memecahkan piring

atau menumpahkan sup di atas meja karena penglihatanku berkurang

Aku harap kamu tidak memarahiku.

Ketika pendengaranku memburuk

Dan aku tidak dapat mendengar apa yang kamu katakan

Aku harap kamu tidak memanggilku “TULI”

Maaf, Anakku. Aku semakin tua, Ketika lututku mulai melemah,

Aku harap kamu terus menopangku

Aku harap, aku tidak terlihat kotor bagimu

Dan jika kamu memiliki waktu luang,

Aku harap kita bisa bahkan untuk beberapa menit

Bahkan jika kamu tidak tertarik pada ceritaku

Aku mohon berikan aku waktu untuk bersamamu

Ketika aku sakit aku harap kamu memiliki kesabaran untuk merawatku

MAAF kalu aku sengaja mengompol atau membuat berantakan

Aku harap kau memiliki kesabaran untuk merawatku

Selama beberapa saat terakhir dalam hidupku

Ketika waktu kematianku datang,

Aku harap kamu memegang tanganku

Dan memberikanku kekuatan untuk menghadapi kematianku

Nak Kami mencintaimu, dengan kasih yang berlimpah

AYAH & IBU


Akhirnya Badai Itu Datang


Badai nan dahsyat itupun datang

Didahului oleh bada-badai kecil

Dengan petir dan halilintar yang menggelegar

Merobohkan tiang-tiang nan kokoh

Meluluh lantahkan tembok-tembok emas nan indah

Badai yang kutakuti kedatangannya akhirnya datang juga

Membawa sejuta perasaan yang berkecambuk dalam jiwa

Aku terseret oleh ombak ganas

Terdampar di dalam pulau karam

Tidak ada siapapun disana

Hanya aku seorang diri dalam sepi

Merenung dan meratap

Mencari apakah masih ada serpihan-serpihan kecil harapan

Dan bertanya kenapa?

Kenapa harus seperti ini?

Kenapa sang pelangi tak kunjung datang?

Kenapa sang surya tidak cepat-cepat membawa badai itu pergi?

Kenapa badai itu selalu memelukku erat?

Kenapa badai itu selalu menghantuiku?

Menghantui di setiap hembusan nafasku dan dalam mimpiku



Salam cinta untuk malaikatku yang dulu pernah

Memberikan seluruh hatinya untukku

Jakarta, 22 november 2012



With love

Raniamanda

Setelah Kepergianmu

setelah kepergianmu

Apakah kau tahu perasaanku saat itu?

Apa kau memikirkan bagaimana rasa sakitnya itu?

Atau mungkin kau memang sudah tak peduli denganku?

Jujur kukatakan kepadamu

Bahwa hati ini masih milikmu, utuh seperti dulu

Saat pertama pandangan kita bertemu

Ingatkah janjimu dulu?

Saat kau katakan padaku bahwa kau cinta aku

Dan bahwa kau ingin menjadi masa depanku

Kenapa kau ingkari janjimu itu?

Kenapa kau tega lepaskan aku?

Kenapa semua harus berakhir seperti ini?

Kenapa takdir ini begitu menyakitkan?

Menjijikkan rasanya kalau mengingat kenangan kita dulu

Janji-janjimu itu hanya sebuah omong kosong

Kau seorang lelaki yang bodoh

Bodoh karna kau telah menyia-nyiakan

Seorang wanita yang benar-benar mencintaimu

Apakah hatimu sudah bukan milikku?

Atau mungkin sudah ada orang lain

Yang menggantikan posisiku dihatimu?

Beritahu aku

Beritahu aku satu orang yang bisa

Membuktikan rasa sayangnya kepadamu

Lebih dari aku

Aku cintai kamu lebih dari aku cintai diriku

Aku sayangi kamu lebih dari yang kamu tahu

Tolong aku untuk melupakan semua kenangan kita

Dan semua janji-janji kita

Tolong bantu aku



Untuk kamu yang mungkin sudah tak peduli padaku

Dari wanita yang mencintaimu




With love

Raniamanda