Rabu, 19 Agustus 2015

Sesuatu tentang KITA


Aku ingin bercerita, tentang kamu, aku dan hubungan kita. Luangkanlah waktumu sebentar saja untuk membaca cerita yang aku tidak tau itu menarik atau tidak. Jangan berasumsi yang tidak-tidak, ini bukan sesuatu yang berat atau permasalahan yang rumit, tentu saja tidak. Aku hanya ingin membagi cerita tentang perasaanku untukmu, agar semua orang tahu siapa itu aku dan kamu.
Kamu yang dulunya pernah begitu mencintai namun disakiti begitupun denganku yang dulunya begitu percaya namun dikhianati. Seperti suratan takdir kita dipertemukan lalu disatukan dalam sebuah hubungan yang walaupun belum resmi, tapi kita berkomitmen agar ikatan tersebut menjadi pertanda cinta kita yang terus abadi. Semoga selalu seperti ini, saling mencintai dan memahami satu sama lain.
Jangan melulu merasa tak pantas bersama denganku, karna itu sesuatu yang tidak mungkin. Aku tidak sempurna, begitupun denganmu. Aku mencintaimu dari ujung kepala sampai kaki, tetaplah menjadi kamu yang seperti ini, apa adanyalah suatu hal yang selalu aku sayangi, terima kasih karna sudah memilihku untuk menjadi suatu bagian penting dalam hidupmu.
Aku ingin ditakdirkan bersama denganmu, menjadi pundak yang selalu menemanimu kala resah, menjadi peluk yang selalu menghangatkanmu kala jatuh, menjadi tangan yang selalu menopangmu kala lemah. Ketahuilah kamu tidak sendirian disini. Aku akan selalu ada disampingmu, berusaha menjadi pelengkap dan pendamping hidupmu.
Bisa jadi tulang rusukmulah yang dipilih sang pencipta untuk menciptakanku menjadi pendampingmu untuk menua bersama. Namun jika memang kita tak ditakdirkan bersama, percayalah yang maha kuasa sudah mempersiapkan segalanya yang lebih indah, ini sudah menjadi rencana tuhan, kita yang hanya manusia biasa bisa apa, selain berdoa dan berusaha agar keinginkan kita tercipta. Aku sangat yakin jodoh tidak akan pernah tertukar.
Berbagi canda tawa adalah sesuatu yang sangat kunantikan bersamamu, bertemu denganmu adalah puncak kebahagiaanku, walaupun kita hanya duduk diam sambil bergelut dengan pikiran kita masing-masing, namun itu sudah lebih dari cukup untukku. Kita bersama dengan cara kita sendiri. Jangan pernah mendengarkan perkataan orang lain, bisa jadi mereka hanya iri. Karna hubungan ini hanya kita berdua yang menjalani.
Aku sangat menikmati saat-saat merindukanmu, ketika kita tidak bertemu dan hanya dipertemukan lewat telepon seluler, ketika kamu yang selalu menyapaku disetiap penghujung malamku, ketika kita berbicara lewat telepon sampai malam hari dan akhirnya aku tertidur,dan ketika aku menangisi setiap perbuatanku yang menyakitimu. Aku menikmati masa-masa itu, karna hanya dengan seperti inilah kita bisa menjadi lebih kuat dan tangguh saat badai besar datang, sampai tidak sadar bahwa badai itu sudah lewat dan kitapun tak sadar bahwa kita pasti mampu melewati badai-badai lainnya.
Percayalah dengan kesenanganku melakukan segala hal sendiri bukan berarti aku sudah tidak lagi tertarik atau ingin menjauh darimu. Aku hanya berusaha agar menjadi seorang wanita yang mandiri, wanita yang tidak melulu harus bergantung kepada lelakinya, karna aku tahu kamupun tidak akan selalu bisa menemaniku, kamupun pasti mempunyai kesibukan sendiri yang tidak kalah sibuknya denganku.
Maaf jika aku sering menyakiti perasaanmu, menjadi seorang yang menyebalkan, bahkan sampai bertindak egois hanya karna ingin mendapatkan perhatianmu. Aku mengakui bahwa itu memang kesalahan yang sangat tidak bisa ditoleransi, tapi kamu selalu dengan rela hati memafkan, entah karna kamu yang terlampau baik atau aku saja yang tidak peka. Aku semakin bersalah kalau kamu mau tahu.
Percaya sajalah sayang, semua yang sudah kita lalui bersama tidak akan ada yang sia-sia, kalau kita memang ditakdirkan bersama orang lain bisa apa.


With love

Raniamanda