Senin, 28 November 2011

Mawar Mati

Mawar Mati

Kamu selalu tiba-tiba datang, tiba-tiba hilang

Sekali datang hadirmu begitu menyejukkan

Sekali hilang bayangmu tak pernah lekang dimakan zaman

Aku curiga, seperti halnya aku yang pelupa, apakah kamu juga demikian adanya?

Selalu lupa membawa kembali bayang-bayang fatamorgana

Sementara aku selalu lupa bahwa aku seharusnya sudah jauh melupakanmu.

Dulu kau bilang aku adalah Mawar

Dulu kau anggap aku adalah bunga yang selalu tumbuh dihatimu

Ya, seperti halnya Mawar, aku selalu ingin mekar

Aku selalu menunggu- nunggu kedatanganmu

Berharap kau datang untuk menyiramkan air cinta untukku

Berharap kau datang membawa sekarung pupuk kasih sayang untuk kau berikan padaku

Tapi kau hanya jadikan aku pajangan di depan halaman lalu memamerkanku pada semua orang

Suatu hari aku melayu, kemudian aku mati

Lalu kau cabut dan kau buang aku begitu saja seolah-olah seraya bekata “Karena kau sudah mati, kau tidak indah lagi untukku”

Kau salahkan aku yang membuat aku tidak indah lagi di matamu

Memangnya bunga mana yang dapat tumbuh mekar dan indah bila hanya dibiarkan dan tanpa kau pedulikan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah membaca tulisan saya, :D
saya sangat menerima kritik dan saran dari anda. Terima kasih :)