Mawar Mati
Mawar Mati
Kamu selalu tiba-tiba
datang, tiba-tiba hilang
Sekali datang hadirmu
begitu menyejukkan
Sekali hilang bayangmu
tak pernah lekang
dimakan zaman
Aku curiga, seperti
halnya aku yang pelupa,
apakah kamu juga
demikian adanya?
Selalu lupa membawa
kembali bayang-bayang
fatamorgana
Sementara aku selalu
lupa bahwa aku
seharusnya sudah jauh
melupakanmu.
Dulu kau bilang aku
adalah Mawar
Dulu kau anggap aku
adalah bunga yang
selalu tumbuh dihatimu
Ya, seperti halnya
Mawar, aku selalu ingin
mekar
Aku selalu menunggu-
nunggu kedatanganmu
Berharap kau datang
untuk menyiramkan air
cinta untukku
Berharap kau datang
membawa sekarung
pupuk kasih sayang
untuk kau berikan
padaku
Tapi kau hanya jadikan
aku pajangan di depan
halaman lalu
memamerkanku pada
semua orang
Suatu hari aku melayu,
kemudian aku mati
Lalu kau cabut dan kau
buang aku begitu saja
seolah-olah seraya
bekata “Karena kau
sudah mati, kau tidak
indah lagi untukku”
Kau salahkan aku yang
membuat aku tidak
indah lagi di matamu
Memangnya bunga
mana yang dapat
tumbuh mekar dan
indah bila hanya
dibiarkan dan tanpa
kau pedulikan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah membaca tulisan saya, :D
saya sangat menerima kritik dan saran dari anda. Terima kasih :)