Minggu, 24 Maret 2013

Failed Anniv Kita

Hay tuan! 
Perpisahan memang menyisahkan banyak kenangan, perpisahan memang menyakitkan, tapi begitulah hidup, disaat ada pertemuan dan perpisahanpun lambat laun akan datang. Tuan, dengan perpisahan kita aku menjadi tahu arti hidup dan cinta yang sebenarnya. Terima kasih karna sudah memberiku kenangan yang tidak akan aku lupakan, walaupun hanya sedikit yang dapat kukenang.
Tuan, Kamu berkata bahwa ada seseorang diluar sana yang bisa membuatku lebih bahagia dibanding denganmu, yeah mungkin suatu saat nanti orang itu akan muncul, tapi saat ini yang aku butuhkan hanya kamu. Aku sadar kalau aku terlalu egois karna menginginkan kamu, aku selalu menginginkan kamu untuk selalu memberi kabar untukku, mengirim pesan singkat setiap waktu, tapi apakah kamu tahu kalau itu adalah wujud dari perasaan sukaku padamu? Aku ingin tahu segala sesuatu yang sedang kau lakukan. Mungkin kamu sudah lelah dengan keegoisanku atau mungkin sudah ada seorang wanita diluar sana yang sudah mencuri hatimu dariku sehingga kamu dengan gampangnya berkata seperti itu, di hari istimewa kita.
Tuan, kamu masih menjadi topik hangat yang selalu kuperbincangkan dengan tuhan, iya, aku selalu membicarakanmu, aku  tidak pernah bosan untuk menyebut namamu dalam perbincanganku dengan tuhanku, kamu tahu tidak? Sebenarnya aku selalu menitipkanmu kepada tuhan, iya, disetiap doaku selalu ada namamu, aku selalu berharap agar kau baik-baik saja disana, agar kamu mendapatkan seorang kekasih yang kau damba-dambakan itu. Jangan, jangan kau hiraukan aku, aku disini selalu mendukung semua yang kau inginkan, termasuk seseorang yang sudah memasukki ruang lingkup kita dan menjadi sosok antagonis yang sudah menghancurkan hubungan kita, iya aku tidak apa-apa, dengan hanya mendoakanmu, dengan hanya memandangmu diam-diam itupun sudah cukup.
Tuan, Lama kita tak bertemu :’) padahal jarak diantara kita begitu dekat tapi kenapa pertemuan tidak pernah ada diantara kita, kenapa dewi fortuna tidak pernah memihak kepada kita? atau kau memang sengaja menghindar? Jangan tuan, aku merindukanmu, aku hanya ingin melihat sosokmu walaupun dari jauh, sungguh. Tuan, aku tidak pernah marah kepadamu, walaupun ada sedikit kekecewaan, tapi itu tidak akan mengurangi rasa sayangku kepadamu, sungguh. Jadi, janganlah kau menghindariku, jangan tuan, kumohon.
Tuan, bagaimana kabarmu? Ahh aku sudah tahu, kau pasti baik-baik saja karna aku selalu memantau aktivitasmu, aku selalu tahu karna aku tidak ingin tertinggal dari apapun tentang kamu. Karna aku selalu melihat kamu yang kutahu tidak pernah berfikir sedikitpun untuk melihatku.
Kamu, Tuan yang katanya ingin masuk ke Universitas Gunadarma, bagaimana persiapan kuliahmu? Sudah sukseskah? Semoga kita lulus tahun ini bersama-sama dengan nilai yang kita harapkan, aku akan melanjutkan ke Universitas Indonesia doakan aku yahh, semoga kita bisa masuk ke universitas impian kita masing-masing. Tanpa kau mintapun aku akan selalu mendoakanmu.
Tuan, kau tahu? Aku masih ingat janji-janji kita dulu, mungkin kamu sudah lupa aku juga tidak mengharapkan apapun darimu, aku tidak akan menagih janji-janji itu, sungguh. Hanya saja janji-janji itu sering terlintas difikiranku, aku hanya ingin kau mengetahui ini, itu saja cukup. Terima kasih sudah memberiku sebuah janji yang tidak kau tepati, terima kasih sudah membuatku mempercayainya.
Tuan, bagaimana dengan wanita impianmu itu?? Sudah sukses mendapatkannyakah? Kau tahu? Aku disini selalu mendukungmu, aku selalu penasaran dengan sosok yang kau damba-dambakan itu, Seberapa cantiknyakah ia? Sampai kau rela membuangku seenaknya dihari istimewa kita? Sudahlah jangan kau pikirkan perasaanku, aku disini sudah cukup mengerti.
Tuan, entah kenapa dihari istimewa kita ini tiba-tiba aku merindukanmu! </3