Hay tuan!
Perpisahan memang menyisahkan banyak kenangan, perpisahan
memang menyakitkan, tapi begitulah hidup, disaat ada pertemuan dan
perpisahanpun lambat laun akan datang. Tuan, dengan perpisahan kita aku menjadi
tahu arti hidup dan cinta yang sebenarnya. Terima kasih karna sudah memberiku
kenangan yang tidak akan aku lupakan, walaupun hanya sedikit yang dapat
kukenang.
Tuan, Kamu berkata bahwa ada seseorang diluar sana yang bisa
membuatku lebih bahagia dibanding denganmu, yeah mungkin suatu saat nanti orang
itu akan muncul, tapi saat ini yang aku butuhkan hanya kamu. Aku sadar kalau
aku terlalu egois karna menginginkan kamu, aku selalu menginginkan kamu untuk
selalu memberi kabar untukku, mengirim pesan singkat setiap waktu, tapi apakah
kamu tahu kalau itu adalah wujud dari perasaan sukaku padamu? Aku ingin tahu
segala sesuatu yang sedang kau lakukan. Mungkin kamu sudah lelah dengan
keegoisanku atau mungkin sudah ada seorang wanita diluar sana yang sudah
mencuri hatimu dariku sehingga kamu dengan gampangnya berkata seperti itu, di
hari istimewa kita.
Tuan, kamu masih menjadi topik hangat yang selalu kuperbincangkan
dengan tuhan, iya, aku selalu membicarakanmu, aku tidak pernah bosan untuk menyebut namamu
dalam perbincanganku dengan tuhanku, kamu tahu tidak? Sebenarnya aku selalu
menitipkanmu kepada tuhan, iya, disetiap doaku selalu ada namamu, aku selalu
berharap agar kau baik-baik saja disana, agar kamu mendapatkan seorang kekasih
yang kau damba-dambakan itu. Jangan, jangan kau hiraukan aku, aku disini selalu
mendukung semua yang kau inginkan, termasuk seseorang yang sudah memasukki
ruang lingkup kita dan menjadi sosok antagonis yang sudah menghancurkan
hubungan kita, iya aku tidak apa-apa, dengan hanya mendoakanmu, dengan hanya
memandangmu diam-diam itupun sudah cukup.
Tuan, Lama kita tak bertemu :’) padahal jarak diantara kita
begitu dekat tapi kenapa pertemuan tidak pernah ada diantara kita, kenapa dewi
fortuna tidak pernah memihak kepada kita? atau kau memang sengaja menghindar?
Jangan tuan, aku merindukanmu, aku hanya ingin melihat sosokmu walaupun dari
jauh, sungguh. Tuan, aku tidak pernah marah kepadamu, walaupun ada sedikit
kekecewaan, tapi itu tidak akan mengurangi rasa sayangku kepadamu, sungguh.
Jadi, janganlah kau menghindariku, jangan tuan, kumohon.
Tuan, bagaimana kabarmu? Ahh aku sudah tahu, kau pasti
baik-baik saja karna aku selalu memantau aktivitasmu, aku selalu tahu karna aku
tidak ingin tertinggal dari apapun tentang kamu. Karna aku selalu melihat kamu
yang kutahu tidak pernah berfikir sedikitpun untuk melihatku.
Kamu, Tuan yang katanya ingin masuk ke Universitas
Gunadarma, bagaimana persiapan kuliahmu? Sudah sukseskah? Semoga kita lulus
tahun ini bersama-sama dengan nilai yang kita harapkan, aku akan melanjutkan ke
Universitas Indonesia doakan aku yahh, semoga kita bisa masuk ke universitas
impian kita masing-masing. Tanpa kau mintapun aku akan selalu mendoakanmu.
Tuan, kau tahu? Aku masih ingat janji-janji kita dulu,
mungkin kamu sudah lupa aku juga tidak mengharapkan apapun darimu, aku tidak
akan menagih janji-janji itu, sungguh. Hanya saja janji-janji itu sering
terlintas difikiranku, aku hanya ingin kau mengetahui ini, itu saja cukup.
Terima kasih sudah memberiku sebuah janji yang tidak kau tepati, terima kasih
sudah membuatku mempercayainya.
Tuan, bagaimana dengan wanita impianmu itu?? Sudah sukses
mendapatkannyakah? Kau tahu? Aku disini selalu mendukungmu, aku selalu
penasaran dengan sosok yang kau damba-dambakan itu, Seberapa cantiknyakah ia?
Sampai kau rela membuangku seenaknya dihari istimewa kita? Sudahlah jangan kau
pikirkan perasaanku, aku disini sudah cukup mengerti.
Tuan, entah kenapa dihari istimewa kita ini tiba-tiba aku
merindukanmu! </3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah membaca tulisan saya, :D
saya sangat menerima kritik dan saran dari anda. Terima kasih :)