Senin, 08 Oktober 2012

DINDING YANG HAMPIR HANCUR..


Badai itu datang lagi.

Menyusup melalui ronggah-ronggah dinding yang hampir hancur.

Diterpa gelombang kecil yang semakin lama membesar.

Harus dengan apa aku mempertahankan dinding ini agar tidak hancur?.

Apa aku harus membangun dinding yang lain?

Aku sudah mencoba menambalnya dengan perhatian dan kasih sayang.

Tapi hasilnya nol.

Lobangnya makin membesar.

Sudah siap untuk hancur.

Aku takut, sangat takut.

Aku takut tidak akan ada yang menjagaku seperti dinding itu.

Aku belum siap untuk berdiri sendiri.

Aku butuh tiang yang menopangku seperti dulu,

Saat dinding itu masih kokoh dan kuat.

Aku tidak butuh pagar atau beton.

Yang aku butuh hanya dinding itu.

Malaikat tanpa sayapku..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah membaca tulisan saya, :D
saya sangat menerima kritik dan saran dari anda. Terima kasih :)