“apakah surat ini untukku?” tanyaku dalam hati sambil
memandang sekeliling tangga yang terlihat kosong ini.
Aku membuka surat itu dengan sangat hati-hati, siapa tahu
surat ini bukan untukku? Who knows?.
Aku meninggalkan pintu menuju ke arah balkon atap dan duduk
di bagian sisinya yang agak melengkung. Aku mulai membaca surat itu.
“untuk hana” bacaku dalam hati
“astaga, ini untukku? Mana mungkin, ini pasti salah” ucapku
sambil mengucek mata seraya membetulkan penglihatanku
“Ternyata surat ini memang benar untukku, astaga baru
pertama kali aku mendapatkan sebuah surat, tapi bagaimana mungkin? Sedangkan
aku tidak sepopuler Rena ataupun Lisa, jadi mana mungkin aku bisa mendapatkan
surat?” pikirku sambil meletakkan surat itu di dadaku “lagipula tidak banyak yang
kenal denganku, teman satu kelaspun hanya beberapa yang mengenalku, jadi surat
ini sepertinya tidak mungkin, apa aku hanya bermimpi?” tanyaku, lebih kepada
diriku sendiri.
Aku mulai membaca surat itu lagi.
“hai hana, kau pasti kaget dengan kehadiran suratku yang
sangat tiba-tiba ini, yaa,, sebetulnya aku sudah sering memperhatikanmu
diam-diam, aku senang melihatmu yang sedang bersandar di balkon atap sambil
memandang sungai yang berada di belakang sekolah kita itu, aku ingin kau
mengetahui siapa aku, tapi aku tidak bisa, karna kita terlalu berbeda”
Aku tersenyum, yeahh ternyata benar surat ini memang
untukku. Aku sangat senang ternyata dengan keterbatasanku ini aku masih
mempunyai seseorang yang rela membagi waktunya hanya untuk memperhatikanku dan
yang lebih membuatku senang ternyata dia adalah seorang siswa di sekolah ini
juga tapi kenapa dia tidak menunjukkan sosoknya saja padaku? Kenapa dia
sepengecut itu? Padahal aku sangat ingin melihat wajahnya.
“aku sangat terpesona dengan keindahan yang terpancar dari
seluruh lekukan tubuhmu, ahh maaf aku sangat berlebihan ya?. Hana sebetulnya
aku ingin sekali berada di sampingmu saat ini, tapi maaf sekali lagi aku tidak
bisa, kamu pasti menganggap aku pengecut, yaa aku memang pengecut karna aku
sangat takut jika kau mengetahui siapa aku sebenarnya, aku takut jika kau tidak
bisa menerimaku, karna aku tahu bahwa kita ini memang jauh berbeda”
“Siapa orang ini? Kata-katanya begitu menggetarkan sampai
aku tidak bisa berkata apa-apa lagi” ucapku dalam hati
“hana, aku sudah cukup lama menyukaimu, akupun tidak
mengetahui hal apa yang bisa membuatku tertarik kepadamu, mungkin dengan
berbedanya dirimu dari wanita lainnya yang membuatku mencintaimu, yaa
sesederhana itu”
“Astaga kenapa jantung ini berdegup sangat kencang?, aku tidak
pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya, benar-benar belum pernah, aku ini
kenapa?” tanyaku sambil memegangi dadaku.
“hana aku sangat berharap kau membalas surat ini, aku sangat
berharap dan aku pasti sangat senang karna itu. Hana kalau kau berkenan
membalas surat ini tolong taruh di loker yang berada di ujung balkon ini, aku
pasti sering melihatnya. Aku sangat menginginkan kau membalas surat ini. Salam
cinta Dari Penguntitmu”
Aku meletakkan surat itu di dadaku lagi, aku masih belum
percaya kalau ini benar-benar nyata.
“lalu apakah aku harus membalasnya?” pikirku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah membaca tulisan saya, :D
saya sangat menerima kritik dan saran dari anda. Terima kasih :)