Matanya selalu menangkap
Masih bisa menatap
Memandang tak bergeming
Goresan kosong abu-abu tak terjamah
Jiwanya masih tetap hidup
Seakan raga itu tidak nyata
Menjelma menjadi penguntit amatir
Sedangkan abaian yang didapat
Tangannya mampu menjamah
Secercah bayangan hampa
Walau sebatas maya
Namun tampak berwarna
Awalnya dia mengira gapai angannya
Namun setelah dia terbang mendekat
Sedetik kemudian dia terhempas
Karna raga itu tidak lagi menginginkannya
Nyatanya raga itu menjauh
Merogoh celah-celah kesalahan
Mencari jiwa kosong lain
Untuk melengkapi ego dirinya
Raga itu mencabik-cabik jantungnya
Seakan berharap maut dihadap
Namun dia membisu
Menangisi ketolollannya
Karna kesadarannya sudah hilang.. sejak lama
Tubuhnya mengharapkan
Jiwanya menginginkan
Sebatas pengecualian
Menghapus jejak lampau
Gantikan dengan yang merekah
Tidak berharap
Walau keinginan nyata
Namun nyatanya maya
Kembali seperti raganya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah membaca tulisan saya, :D
saya sangat menerima kritik dan saran dari anda. Terima kasih :)